Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Rabu, 25 April 2012

Bisnis Hotel Cerah

Bisnis Hotel Cerah


Bisnis Hotel Cerah

Posted: 24 Apr 2012 04:51 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com -- Di tengah kondisi perekonomian global yang lemah, peluang bisnis perhotelan di Indonesia justru berkembang. Selama beberapa tahun terakhir, hotel skala menengah dan hotel minimalis atau hotel ekonomis tumbuh pesat di sejumlah kota di Tanah Air.

Kondisi ini diungkapkan sejumlah praktisi hotel dan pengembang hotel dalam Seminar "Hosiptality Investment World Indonesia 2012" di Jakarta, Selasa (24/4).

President Director Jakarta International Hotels Association Poul Bitsch mengatakan, kendati ketidakpastian kondisi ekonomi global diprediksi berlanjut hingga tahun ini, permintaan hotel diprediksi terus tumbuh.

Pada tahun 2012, pertumbuhan hotel di Indonesia diprediksi juga signifikan. Selain ditopang perekonomian yang kuat dan perkembangan wisatawan, pertumbuhan itu juga dipengaruhi oleh perkembangan hotel minimalis (budget hotel), hotel ekonomis (economic hotel), dan hotel menengah yang dikelola operator dalam negeri dan luar negeri.

Di Jakarta, misalnya, beberapa operator lokal yang mengelola hotel minimalis dan hotel menengah terus tumbuh, seperti Pop, Amaris, MaxOne, Whiz, dan Fave. Selain itu, hadir juga hotel dengan operator asing, di antaranya Formule One, Tunes, dan Holiday Inn Express.

Pertumbuhan hotel kelas menengah dan minimalis juga berlangsung di Bali serta kota-kota besar di Pulau Jawa.

Menurut President Director Tauzia Hotel Management Marc Stainmeyer, perekonomian Indonesia yang kuat, pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru, dan tingkat suku bunga yang rendah memacu pertumbuhan hotel.

Segmen beragam

Senior Vice President Development Whitbread Asia Pacific Erik van Keulen menilai, Indonesia memiliki pasar yang terus tumbuh dengan segmentasi yang beragam, mulai dari hotel minimalis, hotel ekonomis, hotel menengah, hotel menengah ke atas, sampai hotel mewah. "Pengembang hotel dituntut untuk fokus, menjamin kualitas, dan harga sewa yang terjangkau."

Marc Stainmeyer menegaskan, hotel minimalis tidaklah identik dengan hotel murah sebab konsumennya bervariasi, mulai dari kalangan menengah ke bawah, menengah, sampai menengah ke atas.

Oleh karena itu, standar layanan hotel minimalis tetap dituntut prima karena yang membedakan hotel minimalis dengan hotel lainnya hanya tingkatan harga dan ukuran kamar. (LKT)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Donate to Wikileaks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar