Melirik Omset dari Penitipan si Meong

Posted: 20 Aug 2012 03:09 AM PDT

INILAH.COM, Jakarta – Masa Lebaran dan tradisi mudiknya membuka banyak peluang bisnis. Salah satunya adalah tempat penitipan hewan-hewan peliharaan, seperti kucing.

Lihat saja Rumah si Kucing yang berlokasi di jalan Delima Raya, Jakarta Timur. Tempat penitipan ini sudah mendapat pesanan tempat, bahkan jauh hari sebelum lebaran tiba. "Banyak yang sudah pesan dari jauh hari dan biasanya tiga hari sebelum lebaran, kucing sudah diantar kemari. Rata-rata menitipkan untuk seminggu," ujar Mutia, pemilik usaha ini kepada INILAH.COM.

Mutia, yang menjalankan bisnis ini bersama kedua temannya, Icha dan Maro, mengaku, baru Agustus ini memulai usaha jasa penitipan hewan. Mereka melihat adanya peluang menarik dari bisnis tersebut. "Kami melihat peluang jasa penitipan kucing sangat tinggi, apalagi menjelang lebaran seperti sekarang ini, banyak peminatnya, dan ini merupakan peluang bisnis yang harus dijalankan," ujarnya.

Mereka memberanikan diri terjun ke bisnis jasa penitipan hewan dengan bermodalkan lima juta rupiah. "Kami memulai bisnis ini dengan modal lima juta untuk beli kandang, makanan dan pasir," kata Mutia, yang akrab dipanggil Mute ini.

Harga penitipan yang ditawarkan Rumah Si Kucing tidak terlalu mahal. Dengan Rp40 ribu sehari, hewan yang dititipkan sudah mendapat pasir serta makan tiga kali. Mute menuturkan, jika pemilik ingin kucingnya dibersihkan atau dimandikan, ada biaya tambahan yang dikenakan sebesar Rp50 ribu.

Untuk pemesanan tempat, Mute menganjurkan pemilik hewan piaraan untuk melakukan reservasi tiga pekan sebelum penitipan, karena Rumah Si kucing saat ini hanya mampu menampung 15 kucing.

Dalam berbisnis penitipan kucing, Mutia dan kedua kawannya sadar akan risiko, bahwa hewan peliharaan yang dititipkan bisa sakit dan mati. Sehingga sebelum penerimaan persetujuan penitipan, Mute memeriksa kebersihan dan kesehatan si kucing, agar terhindar dari risiko kematian atau penyebaran penyakit menular ke kucing lain.

"Kucing yang berpenyakit kutuan dan jamuran, kami menolaknya untuk melindungi kucing yang lainnya juga," ujarnya.

Dengan perhitungan 15 kucing dititipkan selama sepekan, maka Mute dan kawan-kawan akan memperoleh pemasukan sekitar Rp4,2 juta. Ini belum termasuk bila ada pemilik yang ingin hewan peliharaannya dimandikan atau mendapat treatment khusus.

Berbeda dengan Rumah Si Kucing, penitipan hewan yang berada di Cimanggis, Depok mengalami penurunan omset lantaran persaingan. Agy selaku pemilik jasa penitipan kucing di Cimanggis mengatakan, biasanya, satu hari sebelum lebaran banyak pelanggan yang menitipkan kucing peliharaannya. Namun, lebaran kali ini, peminatnya berkurang.

"Kali ini yang nitip kucing agak sepi, walaupun banyak yang pesan tapi hanya sekedar pesan tempat kelihatannya. Kalau tahun kemarin ramai yang nitip sampai melebihi kapasitas kami," ujarnya.

Agy menambahkan, tempatnya bisa menampung kucing hingga 15 ekor dan saat ini baru terisi separuhnya dititipkan. "Baru tujuh kucing yang dititipkan saat ini,"katanya.

Soal biaya, tempat penitipan Agy memang murah. Hanya dengan Rp20 ribu, si kucing sudah mendapatkan makan, pasir dan mandi. Namun, rendahnya biaya ini disebabkan lokasi penitipan Agy yang jauh dari pusat kota,"Kalau kemahalan ga laku, mas,"ujarnya.

Namun bagi pecinta kucing, penitipan kucing di Agy memiliki syarat. Sebelum dititipkan, kucing harus dalam keadaan sehat dan berusia di atas lima bulan. "Kucing yang di bawah lima bulan harus ada perjanjian dengan pemiliknya, agar kejadian yang tidak diinginkan terhindar. Kucing di usia segitu rentan sakit dan mati," jelasnya. [ast]

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Peluang Bisnis

Senin, 20 Agustus 2012

Melirik Omset dari Penitipan si Meong

Melirik Omset dari Penitipan si Meong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar