Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Jumat, 23 November 2012

Kemenparekraf: Peluang Bisnis Seni Rupa Berprospek Cerah

Kemenparekraf: Peluang Bisnis Seni Rupa Berprospek Cerah


Kemenparekraf: Peluang Bisnis Seni Rupa Berprospek Cerah

Posted: 23 Nov 2012 01:14 AM PST

Jakarta (ANTARA) - Pejabat pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai peluang bisnis bidang seni rupa memiliki prospek yang cerah, namun kini belum tergarap optimal, baik di pasar domestik maupun pasar global.

"Peluang bisnis di bidang seni rupa belum dieksplorasi dan bahkan belum digarap secara lebih optimal," kata Direktur Seni Rupa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Watie Moerany di Jakarta, Jumat dalam rangkaian acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 yang digelar pada 21-25 November 2012 di Epiwalk Kuningan, Jakarta.

Menurut dia, perlu ada upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya terhadap karya seni rupa sebagai salah satu subsektor dalam industri kreatif. Diharapkan produk karya seni itu bisa memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Jika telah ada apresiasi yang besar dari masyarakat maka secara otomatis pasar akan mulai menggeliat dan merespons produk kreatif seni rupa.

"Kami ingin meningkatkan potensi perupa Indonesia, saat ini sudah banyak yang berkiprah di forum internasional dan sebagian besar apresiatornya justru datang dari luar negeri," katanya.

Banyak pihak yang menilai seni rupa Indonesia memiliki potensi besar dan berperan penting karena banyak perupa asal Indonesia yang telah berhasil menorehkan prestasi di forum-forum internasional.

Seni rupa Indonesia dianggap memiliki ciri khas dan dinamika yang unik yang tidak dimiliki perupa dari negara manapun di dunia.

Ia menyadari infrastruktur dan tata niaga seni rupa masih lemah.

"Kami sedang menggandeng beberapa pihak untuk memperbaiki infrastruktur dan tata niaga seni rupa kita menjadi lebih tertib," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Art Management, Satriagama, mengatakan, sudah banyak hasil karya perupa Indonesia yang telah dikoleksi oleh museum-museum ternama dunia di Singapura, Hongkong, hingga Eropa.

"Banyak orang Indonesia belum mengikuti perkembangan ini tapi komunitas perupa Indonesia terus bergerak untuk menangkap peluang-peluang secara ekonomi," katanya.

Ia mengatakan, hal itu menunjukan besarnya potensi seni rupa di pasar global khususnya di samping pasar domestik yang belum tergarap optimal.

Menurut dia, pasar akan terbentuk sepanjang para perupa bisa terus kreatif berinovasi.

"Para perupa Indonesia yang karyanya telah dimuseumkan di luar negeri itu terbukti mampu memberikan kontribusi yang signifikan tidak hanya secara ekonomi sekaligus sebagai upaya promosi Indonesia di luar negeri," katanya.

Perupa Seni Patung dan dosen ITB, Joko Dwi Avianto, mengatakan, selama ini infrastruktur yang belum terbentuk dengan baik menjadikan subsektor seni rupa belum berkembang dengan baik di Indonesia.

"Kenapa perupa kita banyak yang lebih dikenal di luar negeri, itu karena di luar negeri infrastruktur sudah terbentuk dengan baik. Di Prancis misalnya seniman itu digaji," katanya.

Sedangkan di Indonesia, kata dia, apresiasi terhadap hasil karya seni rupa belum terlalu besar.

Padahal, pada 2011 kontribusi pasar barang seni kepada sektor industri kreatif mencapai Rp1,61 triliun atau 0,3 persen dari total kontribusi industri kreatif kepada PDB.

Sementara kontribusi ekonomi kreatif kepada PDB nasional terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dimana pada 2010 sebesar Rp472,8 triliun dengan serapan 11,49 juta tenaga kerja, meningkat pada 2011 menjadi Rp526 triliun dengan serapan 11,51 juta tenaga kerja.

Angka itu ditargetkan terdongkrak pada tahun ini menjadi Rp573,4 triliun dengan serapan 11,57 tenaga kerja. (tp)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Gaza Blitz - Turmoil And Tragicomedy At The BBC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar