Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Senin, 12 November 2012

KPK: Korupsi jadi peluang bisnis yang menjanjikan

KPK: Korupsi jadi peluang bisnis yang menjanjikan


KPK: Korupsi jadi peluang bisnis yang menjanjikan

Posted: 11 Nov 2012 10:34 PM PST

MERDEKA.COM, Penasihat Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua mengatakan, korupsi saat ini sudah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena ada keuntungan besar yang ingin diperoleh dari korupsi tersebut.

"Kalau dia korupsi Rp 50 miliar, dia sudah hitung berapa untungnya. Dibagi-bagi ke jaksa Rp 10 miliar, hakim Rp 10 miliar, polisi Rp 10 miliar, disimpan sekian. Dia hitung-hitung masih ada untung. Akhirnya dia korupsi," kata Abdullah Hehamahua pada seminar pencegahan korupsi di Palu, Senin (12/11). Demikian dilansir dari Antara.

Dia mengatakan, mereka yang terlibat korupsi tiba-tiba menjadi orang yang saleh dengan melakukan berbagai kegiatan sosial dengan menyumbang di mana-mana padahal sumber dana tersebut dari hasil korupsi.

"Bahkan belum waktunya salat magrib dia sudah salat," kata Abdullah.

Abdullah mengatakan, dampak buruk dari korupsi sangat berbahaya yang bisa mendera semua sektor.

Dia mencontohkan di bidang energi kelistrikan yang saat ini masih terdapat sekitar 84 juta penduduk Indonesia setiap malam masih dirundung kegelapan karena tidak tersedianya pelayanan listrik.

Abdullah mengatakan, konsumsi energi di negeri ini sangat tergantung pada bahan bakar minyak, sementara subsidi untuk BBM pada 2011 menghabiskan hampir 14 persen APBN.

Akibat korupsi kata Abdullah, berdampak pada kemiskinan yang saat ini masih mencapai 30,02 juta penduduk.

Menurut Abdullah, angka kemiskinan tersebut lebih rendah karena menggunakan standar pendapatan kurang dari satu USD. Padahal kalau menggunakan standar bank dunia, orang miskin itu jika pendapatan per harinya kurang dari dua USD.

Abdullah mengatakan, akibat korupsi mengakibatkan hutang luar negeri tinggi. Per November 2011 hutang luar negeri mencapai Rp 1.816 triliun dan harus membayar bunga hutang sebesar Rp 115,21 triliun dalam APBN 2011.

Tindakan korupsi juga mengakibatkan kerusakan alam. Sebanyak 3,8 juta hektare hutan di Indonesia dibabat setiap tahunnya. Belum lagi yang disebabkan oleh kebakaran dan pembakaran.

Sumber: Merdeka.com

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Incinerating Assange - The Liberal Media Go To Work.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar