Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Minggu, 18 Agustus 2013

Keruk Untung Saat Perubahan Iklim

Keruk Untung Saat Perubahan Iklim


Keruk Untung Saat Perubahan Iklim

Posted: 17 Aug 2013 10:50 PM PDT

PLASADANA.COM - Banyak jalan menumpuk uang. Bahkan dalam situasi mencemaskan atas terjadinya perubahan iklim, ada peluang bisnis di situ.

Sejumlah lembaga keuangan terkemuka seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs misalnya, selama ini sudah menempatkan investasi di sektor terkait perubahan iklim. Di antaranya lahan turbin-turbin angin penghasil energi, proyek energi terbarukan, maupun perdagangan karbon.

Bisnis yang disebut dengan "keuangan hijau" atau "green finance" tersebut bisa dilihat geliatnya pada banyak
komunikas. Atau, pinjaman beli kendaraan maupun properti ramah lingkungan.

Bahkan di New York, Amerika Serikat, ada asuransi khusus yang ditawarkan bagi pemilik "rumah hijau".

Kini, orientasi mulai bergeser. Fokus investasi diarahkan ke perusahaan yang diperkirakan mendapatkan keuntungan
besar ketika perubahan iklim, yang memang diyakini, benar-benar terjadi.

Karena itu, perusahaan-perusahaan di Eropa dan Cina sudah mulai belanja lahan di kawasan Afrika dan Australia yang luas. Seperti dilansir Takepart.com, mereka berasumsi, pada saatnya kelak, lahan-lahan mereka di negaranya masing-masing bakal punah akibat perubahan iklim.

Segala sesuatu terkait dengan air bersih, dalam asumsi  perubahan iklim, merupakan bisnis bagus. Sebab polusi dan
kekeringan akibat cuaca yang panas merupakan ancaman serius.

Tentu masih banyak ladang bisnis lain yang jadi incaran para investor dengan visi jauh ke depan.

Penulis: Hikmatul Adrianto

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: 'You Say What You Like, Because They Like What You Say' - http://www.medialens.org/index.php/alerts/alert-archive/alerts-2013/731-you-say-what-you-like-because-they-like-what-you-say.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar