Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Rabu, 12 Maret 2014

Tak Mau Merusak Alam, Sampah Pasca Dekorasi Juga Diperhatikan

Tak Mau Merusak Alam, Sampah Pasca Dekorasi Juga Diperhatikan


Tak Mau Merusak Alam, Sampah Pasca Dekorasi Juga Diperhatikan

Posted: 12 Mar 2014 02:40 AM PDT

Jakarta - Peluang bisnis di lini merangkai bunga bisa dibilang sangat maju. Menurut Lusi Ismail, pemilik perusahan dekorasi PT. Edelweiss Cantiqa Lestari, Lusi Ismail, pasar bunga Rawa Belong itu omzet per harinya bisa mencapai milyaran rupiah.

Padahal bunga bukan kebutuhan pokok manusia seperti makanan. "Jadi kalau dibilang peluang, ini masih terbuka lebar dan belum jenuh," ujarnya kepada detikHOT (07/3/2014).

Faktor larisnya bunga sudah jelas, setiap hari ada orang menjalankan ritual dengan bunga, ada orang menikah, ada orang meninggal dan melakukan berbagai hajatan lain.

Tentu jual beli bunga ikut jadi bisnis yang harum semerbak bagi para pelakunya. Tapi bukankan rangkaian bunga, apalagi yang besar-besar itu ikut menyumbang sampah?

Meski profesi ini mencintai alam dan dekat dengan alam, menurut Lusi Ismail, dalam tataran global perangkai bunga dipertimbangkan sebagai salah satu kontributor sampah terbesar di dunia. Kontradiktif sekaligus miris.

"Karena habis dekor sampahnya kan dibuang begitu saja. Sekarang bayangkan sampah bongkaran setelah acara itu dimasukan jadi satu begitu saja, tidak dipilah-pilah."

Sekarang dalam merangkai bunga, interiorlandscaper yang satu ini juga ikut memperhatikan sampah-sampah itu, ini dimulai dari pemilihan materinya dulu. Ia juga aktif untuk mensosialisasikan soal sampah pada rekan-rekan satu profesinya. Yang terakhir ia harus mendidik para tukang yang melakukan bongkaran.  Next »

Halaman 12

(ass/utw)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar