Bisnis Musik Digital Makin Berkibar |
Bisnis Musik Digital Makin Berkibar Posted: 02 Jan 2015 04:11 AM PST Ketika industri musik (konvensional) diserang lesu darah akibat angka penjualan album fisik yang terus menurun, musik digital hadir membawa angin segar bagi para musisi. Di beberapa kawasan, musik digital mendapat apresiasi tinggi dan cepat diadopsi. Namun di kawasan lain, industri musik digital justru dihantui perkara pembajakan. Seiring perkembangan teknologi, minat serta kebutuhan konsumen, industri musik digital terus berkembang. Mulai dari musik digital yang dijual melalui toko online sampai dengan radio internet yang dapat memampukan masyarakat pencinta musik menikmati musik-musik berkualitas, nyaris tanpa batas. Melihat peluang di industri musik digital yang terus berkembang pesat, UKP STIKOM Java Network yang berada di bawah naungan Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya mengadakan seminar berjudul Peluang Bisnis Dalam Era Musik Digital dan Radio Internet. Seminar yang menarik minat sekitar 120 peserta, dari kalangan pelajar sekolah menengah, mahasiswa, dan karyawan swasta itu membahas topik seputar peluang bisnis yang dapat diraih melalui industri musik, bagi musisi indie maupun pengembang aplikasi. Pembicara utama, yakni Widhi Asmoro, Entertainment Manager, Microsoft Southeast Asia, memulai seminar dengan membahas perkembangan gaya konsumen menikmati musik. Bahwa dulu, orang menikmati musik dari media berbasis vinyl. Kini, mayoritas penikmat musik mendengarkan musik digital berupa file MP3 dan AAC, serta mengakses musik melalui perangkat seperti PC dan smartphone. Menurut co-author buku Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia itu, peluang bisnis musik digital cukup besar, misalnya dari royalti. Ketika lagu ciptaan seorang musisi di-cover oleh penyanyi lain, ia akan mendapatkan royalti sebagai pendapatan tambahan mereka. "Bayangkan jika satu lagu yang dicover, kita dibayar 300 rupiah setiap download. Tinggal dikalikan dengan jumlah download, itu juga hanya satu versi cover. Di sinilah pencipta lagu bisa dapat penghasilan dari copyright. Kita membuat musik tidak hanya untuk hobi, tetapi ada unsur bisnisnya di sini," jelas Widhi. Selain itu, Widhi Asmoro juga memaparkan beberapa data menarik mengenai cara penikmat musik mendengarkan musiknya. Dari data yang ditunjukkan, Soundcloud dan YouTube adalah dua layanan yang cukup populer untuk mendengarkan musik. Sementara berbicara tentang perangkat pemutar musik, smartphone adalah perangkat yang paling umum digunakan untuk mendengarkan music. Lalu diikuti oleh laptop, komputer tablet, dan iPod. "Tiga dari empat pembeli smartphone pasti suka mendengarkan musik, dan 97% pengguna smartphone pasti suka dengan music," tandasnya mengenai data tersebut. Perkembangan musik digital selanjutnya adalah streaming, dan kebiasaan untuk streaming musik diprediksi akan meningkat sebesar 75% dalam lima tahun mendatang. Tiga faktor pendorong utamanya adalah koneksi internet yang lebih cepat, kemudahan streaming menggunakan smartphone, dan kebiasaan orang untuk memiliki musik dan memilih untuk streaming/menyimpan di layanan cloud storage. Salah satu layanan musik streaming yang dicontohkan adalah MixRadio yang memiliki koleksi total sebanyak 30 jutaan lagu, dan dapat dinikmati di 31 negara. Pengguna MixRadio adalah pengguna yang sangat terikat dengan musik. Rata-rata, pengguna MixRadio mendengarkan musik melalui streaming selama 8,5 jam per minggu, 30 menit lebih lama dari pengguna layanan streaming musik lainnya. MixRadio mengutamakan kemudahan akses lewat mobile, dan kemudahan pengguna untuk memilih lagu. "Value yang MixRadio tawarkan adalah, kita gratis, kita dapat membuat mixes sebagai playlist radio sendiri, kita bisa share lewat jejaring sosial, dan tanpa iklan setiap jeda lagu," imbuh pria yang sudah bergabung dengan MixRadio sejak layanan tersebut masih bernama Nokia Music. MixRadio juga menyediakan API yang dapat diakses dan digunakan developer aplikasi untuk membuat aplikasi dengan musik tanpa khawatir dengan masalah lisensi. Jika Anda tertarik untuk mencoba, bisa langsung akses ke http://dev.mixrad.io. Sementara ini, layanan streaming musik melalui MixRadio hanya dapat dinikmati secara gratis di Lumia Windows Phone dan Nokia X, dan berbayar di sistem operasi lainnya seperti Windows 8 atau melalui web browser di http://mixrad.io. Melalui seminar ini, Widhi berharap, para peserta yang hadir mendapat inspirasi untuk berinovasi di industri musik dan tidak sekedar menciptakan 'another-play-button'. "Semoga dengan adanya seminar seperti ini, dapat membantu meningkatkan kualitas industri musik di Indonesia,"pungkas Widhi Asmoro. This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. |
You are subscribed to email updates from Hasil Pencarian peluang bisnis - Yahoo To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar